Pasien Mencoba Mengunakan Terapi Sujok Dan Berakhir Terkena Hernia

Indra L Pandega masih jelas mengingat betapa menyakitkannya ketika ia menderita hernia tiga minggu yang lalu. Sebagai seorang karyawan swasta, dia tidak pernah berpikir bahwa mengangkat barang-barang berat secara reguler dapat berujung pada hernia.

Indra, seorang pembuat video dan dokumentasi, mengeluhkan rasa sakit yang ia rasakan di pangkal paha. Setelah berkonsultasi dengan dokter, ia didiagnosis menderita hernia. Meskipun sudah mencoba berbagai pengobatan, dia akhirnya memutuskan untuk mencoba terapi sujok.

Pada usia 38 tahun, Indra mengalami masalah kesehatan yang membutuhkan perawatan. Setelah minum obat selama beberapa waktu, tidak ada kemajuan yang signifikan dan dokter menyarankan operasi sebagai pilihan terakhir. Diberi waktu 3 hari sebelum kontrol kembali ke dokter, Indra memutuskan untuk mencoba terapi sujok sebagai alternatif yang lebih alami.

Untuk mengatasi penyakitnya, Indra tidak hanya mengandalkan spidol warna-warni dalam terapi populer yang sering dibicarakan di media sosial. Dia juga memanfaatkan biji-bijian dan magnet. Menurutnya, menggunakan tiga media ini secara bersamaan memberikan dampak positif pada proses penyembuhan.

Menurut Indra, menggunakan spidol untuk menulis di tangan bisa menjadi masalah ketika bertemu orang lain karena akan meninggalkan coretan yang tidak rapi. Selain itu, menghapus tulisan tersebut juga merepotkan saat hendak melaksanakan sholat. Oleh karena itu, dia memilih menggunakan biji dan magnet yang cukup ditempelkan di tangan saja untuk menuliskan catatan.

Menurut jadwal yang dibuat oleh dokter, Indra telah kembali untuk kontrol setelah 3 hari. Dia melaporkan bahwa rasa sakitnya sudah tidak ada lagi dan dokter memberi tahu bahwa ada perbaikan yang terlihat. Indra juga senang karena dinyatakan tidak perlu menjalani operasi.

Sebagai seorang ayah, Heriza Budiman pernah mengalami insiden yang menegangkan ketika sedang merawat putranya yang terluka. Kira-kira sebulan yang lalu, jari kelingking anaknya teriris oleh pisau. Meskipun sudah ditekan dengan kapas dan diberi obat, darah tidak berhenti mengalir. Pengalaman ini membuatnya sadar akan pentingnya penanganan yang tepat dan efektif saat terjadi cedera.

Ketika Heriza, seorang praktisi sujok, menerapkan akupresur pada titik-titik yang sesuai dengan lukanya, ia memutuskan untuk memberikan aksen biru pada jari kanannya. Hasilnya sangat efektif – pendarahan berhenti dengan cepat tanpa membutuhkan waktu yang lama.

Menurut Heriza, metode sujok dapat dilakukan oleh siapa saja dengan menggunakan spidol warna, biji -bijian, dan magnet. Tidak perlu memiliki latar belakang kesehatan untuk belajar, yang penting adalah memahami sistem korespondensi dalam tubuh. Sistem ini berdasarkan kesamaan organ tubuh dengan telapak tangan dan kaki, dan merupakan dasar dari terapi sujok.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *