Terapi Sujok Menjadi Viral Semenjak Tersebarnya Foto Jempol Anak Penuh Tinta Spidol

Beberapa waktu lalu, sebuah foto anak kecil yang penuh dengan tinta spidol menjadi viral. Ternyata orangtuanya sedang mencoba terapi sujok untuk menurunkan demam pada si kecil.

Heriza Budiman, seorang praktisi sujok, mengungkapkan bahwa metode ini telah ada sejak tahun 1983. Namun, baru pada Maret 2019 metode ini mendapat pengakuan dan pelatihan internasional. Sujok tak hanya menggunakan warna, namun juga magnet dan biji-bijian dalam pengobatan.

“Warna memiliki efek pada tubuh melalui jalur energi yang dimilikinya. Dengan memberikan warna tertentu, tubuh dapat menerima energi yang dapat digunakan sebagai bentuk terapi untuk area yang sakit. Dalam terapi sujok, warna merah, hijau, dan biru sering digunakan karena memiliki fungsi yang berbeda,” jelas Heriza.

Warna merupakan salah satu elemen penting dalam terapi energi. Merah digunakan untuk merangsang aliran energi ke tubuh, sementara biru menyegarkan suhu tubuh dan hijau stabilisasi untuk membantu mengurangi rasa nyeri. Dengan menggunakan perpaduan warna ini, terapi energi dapat memberikan manfaat yang beragam bagi tubuh.

Dalam gambar yang sedang viral, warna biru tua digunakan untuk meredakan demam pada anak. Selain itu, jempol juga dikaitkan dengan sistem korespondensi dalam pengobatan komplementer. Menurut sistem ini, kepala sesuai dengan jari jempol yang ada di tangan dan kaki.

Dalam tradisi kuno, mewarnai empul jempol dengan warna biru gelap diyakini dapat mengalirkan energi positif ke kepala. Energi ini diyakini dapat menurunkan suhu tubuh dan melindungi anak dari penyakit. Sebuah foto yang viral menunjukkan bahwa dalam waktu singkat, suhu tubuh seorang anak dikembalikan ke tingkat normal setelah melakukan ritual mewarnai jari tangan.

Terapi sujok dapat membantu mengobati berbagai jenis penyakit, baik yang akut maupun kronis. Namun, penanganannya akan disesuaikan dengan sifat dari penyakit tersebut. Penyakit kronis biasanya telah ada dalam tubuh untuk jangka waktu tertentu, seperti diabetes, gangguan ginjal, dan tekanan darah tinggi.

Dalam praktiknya, sujok dapat membantu mengatasi beberapa penyakit seperti diabetes, masalah ginjal, hipertensi, dan stroke. Namun, dibutuhkan waktu beberapa hari untuk melihat hasil dari terapi ini. Selain itu, perlu konsistensi dan keseriusan layaknya kunjungan ke dokter. Hal ini berbeda dengan penyakit akut atau yang baru saja terjadi seperti yang disampaikan oleh praktisi sujok Heriza.

Untuk mengikuti terapi warna, Anda akan menggunakan spidol khusus yang mudah menempel dan tidak permanen pada kulit. Banyak merk spidol yang dapat digunakan, jadi Anda dapat memilih sesuai dengan preferensi Anda. Saat ingin membersihkan tubuh, tinta mudah dihapus untuk kenyamanan Anda.

Setiap organ tubuh memiliki hubungan dengan bagian tertentu pada tangan dan kaki. Dengan sistem korespondensi, kita dapat menemukan area yang terkait dengan setiap organ. Pewarnaan yang digunakan bervariasi tergantung pada efek yang ingin ditimbulkan, seperti warna hijau untuk stabilitas dan merah untuk meningkatkan energi.

Terapi sujok adalah metode yang melengkapi pengobatan yang diberikan oleh dokter. Meskipun berbeda pendekatannya, kedua metode ini tidak bertentangan dan bekerja bersama untuk mencapai tujuan kesehatan dan kesembuhan dari berbagai penyakit.

Menurut Heriza, siapa pun dapat mempelajari terapi sujok dengan warna. Anda dapat menerapkan metode ini pada diri sendiri atau keluarga saat tubuh tidak merasa baik. Dengan manfaatnya, sujok bisa membantu menjaga tubuh tetap sehat dan bugar.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *